`
Home » » Sukses Sejati

Sukses Sejati

Diposting oleh: Runa Inawan pada 09 November 2004 | 10:55 AM

Semua orang ingin hidup sukses. Anda pasti setuju, dan pasti juga menginginkannya. Rasanya ganjil jika ada orang yang mengaku tak mau mencapai sukses. Omong-omong apakah sukses itu? Sering kita mendengar orang menyebut bahwa seseorang sukses karena hidup berkecukupan. Misal, ia mempunyai rumah yang bagus, ada mobil di garasinya, dan tak hanya satu, anak-anaknya pergi ke sekolah yang terbaik dan seterusnya.

Pokoknya orang sukses berarti memiliki semua yang diimpikan banyak orang-orang. Betulkah begitu? Sebab sering pula kita mengetahui mereka dan keluarganya yang telah mencapai kehidupan seperti itu ternyata tidak bahagia.

Anda tentu bisa menyebut contohnya. Koran, radio, dan televisi kerap menjadikan ironi kehidupan mereka sebagai berita hangat yang dikemas menarik sebagai gosip. Maklum saja karena yang dianggap sukses lalu biasanya menjadi terkenal dan terpandang ternyata dalam kehidupan tak bahagia.

Situasi itu dapat terjadi lantaran mereka begitu sibuk dan tersita waktunya untuk mengejar sukses materi sehingga kurang waktu untuk hubungan maupun komunikasi sosial. Atau, harta yang telah dimiliki dan ketenaran membuatnya lupa diri. Betulkah yang begitu adalah hidup sukses?

Saya menganggap ihwal tersebut karena ingin membagikan dalil sukses yang saya dapat dari seorang teman. Menurut dia, sukses = A X B X C X D.

Saya sempat tertegun ketika pertama kali dia memperkenalkan rumus ini. Saya pikir teman ini kok serius banget. Mentang-mentang orang teknik, segala hal ada rumus matematikanya. Tetapi rupanya menarik untuk disimak. ''Rumus ini memang perkalian bukan penjumlahan, karena dalam perkalian salah satunya saja tak ada atau nol, maka nol pula hasilnya alias bukan sukses,'' tuturnya.

A adalah alat atau tunggangan kita menuju sukses. Maksudnya, dunia kecil yang Anda masuki dan dalami. Sebutlah bidang bisnis Anda, baik bisnis milik sendiri, boleh juga bisnis orang lain di mana Anda turut terlibat sekadar menjadi karyawan.

B, katanya, adalah bekerja. Betul juga, mana ada sukses tercapai tanpa kerja. Apa yang bisa kita dapat kalau cuma berdiam diri saja. Apalagi bagi kita yang orang biasa sudah tentu harus bersaing untuk mendapat kualitas kehidupan yang baik. Sedikit sekali di dunia ini orang beruntung yang sejak lahir sudah bergelimang harta warisan. Tetapi, sebanyak apapun yang dimilikinya tentu mulanya adalah hasil kerja keras orang tuanya.

C adalah cita-cita. Benar, teman tadi menyebut cita-cita sebagai salah satu faktor penting untuk sukses. Cita-cita juga berarti mimpi. Untuk apa Anda giat bekerja setiap hari? Anda bisa mempunyai sederet jawaban. Paling sederhana tentu untuk memperoleh peghasilan untuk menghidupi keluarga.

Namun mimpi Anda pasti tak sampai di situ. Mungkin Anda mengincar promosi pada suatu waktu tertentu. Mungkin juga Anda ingin pekerjaan Anda bisa membawa manfaat orang banyak, atau Anda bekerja demi masa depan anak-anak agar punya kesempatan yang jauh lebih hebat dari bapak-ibunya.

Cita-cita, keinginan, dan mimpi itu gratis. Anda boleh bercita-cita apa saja dan tak akan ada yang bisa mencurinya. Namun mimpi yang disarankan adalah yang tak muluk-muluk sehingga sulit dicapai. Sebaiknya mimpi Anda konkrit dan dapat diilustrasikan. Misalnya, dalam tempo tiga tahun membeli rumah yang lebih besar dan wah, mobil model tertentu bahkan naik haji di tahun depan.

''Ini serius,'' kata teman tadi ketika menjabarkan tentang perlunya cita-cita dan mimpi. Dia benar karena memang benda apapun yang terjadi di depan kita awalnya tercipta dari mimpi. Apa jadinya kalau Bell tak bermimpi dapat bicara dengan orang yang berada jauh dari lokasi dia.

Lalu apakah D? Nah! Ini yang menarik dan klop dengan masa-masa kita yang sedang banyak mengisi waktu dengan ibadah mumpung sedang puasa Ramadhan. Yang dimaksud D ternyata doa. Kita jelas setuju dengan itu. Kita sama-sama paham bahwa sehebat-hebatnya perusahaan tempat kita bekerja dan sekeras apapun kita bekerja, mimpi yang sebesar apa juga tak akan menjadi nyata bila Yang Maha Kuasa belum mengabulkan. Karena sebaiknya memang untuk menuju sukses kita melibatkan Tuhan. Bentuknya berupa doa dan ibadah yang lain.

Jangan sampai sukses kita menjadi nihil karena kita tak melengkapi doa seperti rumus sukses tadi. Kalau kata ahli gizi dan kesehatan bagaimana Anda adalah apa yang dimakan, dan kata orang bijak Anda adalah apa yang dibaca, maka di sini kita mungkin bisa katakan apa yang capai adalah bagaimana upaya dan doa Anda sendiri.

Sukses bisnis Anda adalah buah kerja Anda mewujudkan mimpi dan doa Anda. Dan, itulah sukses yang sejati.
Penulis : Mien R. Uno; anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Indonesia
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

Anonymous
1:05 PM

Sebagai seorang muslim sejati, tentunya yg namanya sukses bukan spt yg Anda rumuskan AXBXCXD tadi, sebgai mana firman Allah dalam surat Adzariat 56 (yg artinya: "dan tidaklah aku ciptkan Jin dan manusia, melainkan hanya untuk beribadah kepada Ku"
Jadi manusia itu diciptakan tidak lain hanya untuk beribadah. Tentunya suksesnya seorang mulsim tidak alain yakni "Dibebaskan dari Siksa Api Neraka dan dimasukkan ke dalam Syrga" itulah sebenar-benarnya sukses (menurut Islam).

Pramono

Untuk apa harta melimpah, gelah/pangkat berjejer kalau toh harta dan pangkat serta jabatan tersebut tidak dapat menyelamatkan kita dari siksa api neraka dan tidak dpt memasukkan kita ke dalam syurga.
- Pernahkah Anda memimpikan dan mengharapkan Syurga
- Pernahkah Anda membayangkan seluruh tubuh ini dibakar dg api neraka
- Pernahkah Anda Mempelajari Hakekat hidup yang sejati, yakni hidup yang tidak pernah akan mati lagi, dan abadi (selamanya)
- Bagaimana bahagianya kita bila kehidupan yg abadi itu berada di dalam syrga, yang semua serba ada, tidak ada sakit dan tidak ada lapar haus tidak ada kotoran, tidak ada kesusahan, yang ada adalah kedaian kebahagiaan dan kesenangan, karena di syurga tidak ada yang di larang dan semua keinginan kita diberikan oleh Allah.
- Bagaimana Deritanya kita bila kehidupan kita yg abadi itu, berada di dalam neraka, yg panasnya 1000 kali Panasnya yg paling panas di bumi, dan di saat itu kita tidak mati karenanya, Nauzubillah.

Pramono

Post a Comment

Silahkan Anda memberikan komentar secara bijak. Jika Anda menyertakan link hidup, otomatis akan terhapus dari kotak komentar. Terima kasih atas kunjungan Anda.

 
Navigasi: Kembali Ke Atas | P2 Biologi-LIPI | LIPI
Copyright © 2004. inawan berbagi - All Rights Reserved
Design by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger