`
Home » » Transkrip Sambutan Presiden SBY pada Peresmian Penggunaan Gedung Herbarium Bogoriense-LIPI, Kompleks Cibinong Science Center

Transkrip Sambutan Presiden SBY pada Peresmian Penggunaan Gedung Herbarium Bogoriense-LIPI, Kompleks Cibinong Science Center

Diposting oleh: Runa Inawan pada 11 September 2014 | 1:19 PM

TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PERESMIAN PENGGUNAAN GEDUNG HERBARIUM BOGORIENSE LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
KOMPLEKS CIBINONG SCIENCE CENTER, CIBINONG
KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
23 MEI 2007


Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati Saudara Riset dan Teknologi dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,
Yang saya hormati Saudara Wakil Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia dan para Pimpinan Organisasi Internasional,
Yang saya hormati Saudara Wakil Gubernur Jawa Barat dan para Pimpinan dan Pejabat Negara yang bertugas di Jawa Barat, baik dari unsur Eksekutif, Legislatif, Yudikatif maupun TNI dan Polri,
Yang saya hormati Saudara Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, para Pimpinan Perguruan Tinggi dan Lembaga-lembaga Penelitian,
Yang saya cintai para Peneliti, para Ilmuwan, para Teknolog,

Hadirin sekalian yang berbahagia,
Puji dan syukur, marilah sekali lagi kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, hari ini kita dapat menghadiri Peresmian Gedung Herbarium Bogoriense sebagai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di kompleks Cibinong Science Center. Bersama dengan peresmian gedung ini, kita akan menutup kegiatan ”Tahun Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan 2005-2006” serta melepas perjalanan Ekspedisi Widya Nusantara.

Pada kesempatan yang membahagiakan ini, saya ingin menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang ke-40. Semoga diusia yang ke-40 ini seluruh jajaran LIPI dapat meningkatkan dharma bhaktinya dalam melakukan berbagai penelitian dan kegiatan lainnya yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Hadirin yang saya hormati,
Tren pembangunan antarbangsa di era global menuntut adanya pertumbuhan yang berbasiskan pada pengetahuan. Unsur terpenting dalam mencapai hal itu adalah daya saing bangsa yang tangguh melalui basis pengetahuan yang dimiliki oleh sebuah bangsa. Oleh karena itu, salah satu agenda pembangunan yang penting dan strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 adalah peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Terkait dengan kemampuan iptek nasional, disamping kerja keras yang telah kita lakukan selama ini harus kita akui, bahwa kemampuan Iptek nasional saat ini masih perlu kita tingkatkan. Hal ini antara lain ditunjukan dengan belum banyaknya jumlah paten, belum tingginya kontribusi iptek di sektor industri dan masih belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek dalam menjembatani penyedia dan pengguna iptek. Selain itu, kita masih dihadapkan pada masalah keterbatasan sumber daya iptek, belum berkembangnya budaya iptek, serta belum optimalnya peran iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.

Selama kurun waktu tahun 2005-2006, upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan yang saya kemukakan tadi terus ditingkatkan. Meskipun belum semua masalah itu dapat diselesaikan, harus kita akui telah terjadi peningkatan peran iptek dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa. Misalnya, kita telah mampu menerapkan biologi molekuler dalam mengindentifikasi teroris melalui DNA-nya, serta penyusunan perangkat teknologi sistem peringatan dini tsunami yang telah diujicobakan di Padang dan sedang dikembangkan untuk daerah-daerah lain. Kita pun tengah berupaya mengembangkan teknologi untuk menghasilkan bio-energi seperti bio diesel dan minyak jarak. Peningkatan lainnya adalah kemampuan kita dalam meningkatkan teknologi indera satelit untuk menentukan lokasi kebakaran hutan, pengusaan penerapan teknologi radiasi nuklir untuk menghasilkan tanaman unggul, penerapan teknologi untuk mendukung perbaikan dan pemeliharaan peralatan militer, serta pengembangan perangkat lunak komputer berbasis arsitektur terbuka.

Apa yang saya kemukakan tadi menunjukkan, bahwa pengembangan iptek sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kita harus memiliki keinginan untuk maju, berkembang, dan mampu mensejajarkan diri dengan negara-negara lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita tidak boleh menjadi bangsa yang hanya dapat menggunakan iptek tanpa mampu menciptakan dan mengembangkannya.

Hadirin yang saya hormati,
Di era global sekarang ini, sejalan dengan peran iptek yang semakin penting dalam pembangunan, para ilmuwan dituntut untuk lebih banyak memberikan sumbangan pemikiran dari hasil-hasil karya penelitiannya, agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. LIPI sebagai lembaga keilmuan tempat berhimpunnya para ilmuwan harus terus mengembangkan diri, agar mampu menjadi ”suluh” dalam membangun bangsa kita yang berbasis ilmu pengetahuan. Saya mendorong LIPI dengan kebebasan ilmiahnya untuk menggali potensi sumber daya yang kita miliki dengan tata cara yang lebih sistematis, lebih arif, dan lebih berwawasan lingkungan.

Pembangunan Cibinong Science Center adalah salah satu bentuk nyata dari upaya kita untuk memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam, sekaligus meningkatkan kemampuan Iptek nasional. Sebagai pusat pendidikan, keberadaan Cibinong Science Center diharapkan dapat menfasilitasi proses akumulasi pengetahuan bagi masyarakat sebagai bagian dari upaya strategis untuk peningkatan kualitas sumber daya intelektual bangsa kita. Cibinong Science Center dapat pula dijadikan sebagai kawasan wisata ilmiah yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas wawasan masyarakat terhadap keanekaragaman hayati sebagai bagian dari kekayaan bangsa kita. Selain itu juga, dapat menumbuhkembangkan minat dan keingintahuan masyarakat dalam menemukenali potensi yang terkandung di dalamnya.

Pembanguan Gedung Herbarium Bogoriense yang merupakan bagian dari kompleks Cibinong Science Center, saya pandang sebagai langkah strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara umum. Gedung Herbarium ini dikenal di seluruh dunia sebagai pusat koleksi tumbuhan terbesar di kawasan tropis Asia yang mendokumentasikan tidak kurang dari 2 juta spesimen tumbuhan tropika, sebagai tadi dijelaskan oleh Saudara Kepala LIPI. Gedung ini pun merupakan museum koleksi botani terpenting bagi sejarah ilmu pengetahuan di tanah air. Melalui fasilitas Herbarium Bogoriense, Museum Zoologicum Bogoriense dan koleksi mikroba, saya mendorong para ilmuwan, baik dari dalam maupun dari luar negeri, terutama yang menekuni keanekaragaman hayati di kawasan tropika, agar dapat memanfaatkan fasilitasi ini dengan sebaik-baiknya.

Pada tataran kerjasama antarbangsa yang berlandaskan prinsip komplementasi yang saling menguntungkan, pembangunan Gedung Herbarium Bogoriense ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen masyarakat dan Pemerintah Jepang yang peduli terhadap penelitian sumber daya hayati milik bangsa kita. Pemerintah dan Rakyat Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam pembangunan gedung dan peralatan terkini.

Hadirin yang saya muliakan,
Abad ke-21 yang kita jalani sekarang ini merupakan abad integrasi kerjasama dan riset multidisiplin. Para ilmuwan dari berbagai negara berlomba-lomba untuk dapat memberikan hasil karyanya bagi kepentingan umat manusia sedunia. Akan tetapi, sebagaimana kita maklumi, dana penelitian bagi pengembangan dan penemuan ilmu pengetahuan sangatlah besar. Kita belum dapat menyediakan anggaran riset yang dapat mendanai seluruh program riset para ilmuwan di tanah air.

Di tengah-tengah keterbasan dana penelitian yang tersedia, saya menyambut baik pembentukan Indonesian Culture Collection atau InaCC sebuah perkumpulan dari berbagai pihak yang menunjukkan minat dan komitmen yang sama untuk terus mengembangkan koleksi Herbarium Bogoriense. Melalui lembaga ini, yang nantinya secara intensif akan melakukan sejumlah koordinasi serta kerjasama penelitian yang bersifat komplemen dan saling menguntungkan. Mudah-mudahan, sebagaimana yang saya kemukan tadi, kita dapat menjadikan negara kita sebagai pusat riset keanekaragaman hayati dunia. Kita harus tetap optimis dengan segala keterbatasan, baik keterbatasan dana penelitian maupun fasilitas penunjangnya.

Hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan yang baik ini, sebagaimana saya katakan para pembukaan sambutan ini, bersamaan dengan Peresmian Herbarium Bogoriense, kita akan menutup kegiatan ”Tahun Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan 2005-2006”, serta melepas perjalanan Ekspedisi Widya Nusantara. ”Tahun Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan 2005-2006” adalah kegiatan yang kita canangkan bersama pada tanggal 27 Oktober 2005 yang lalu di Silang Monas Jakarta. Sejumlah aktifitas terkait dengan peningkatkan kapasitas ilmiah dan pengetahuan bangsa telah dilaksanakan sejak itu. Meskipun kegiatan ”Tahun Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan 2005-2006” akan kita akhiri bersama-sama tentunya sejumlah aktifitas yang telah dilaksanakan harus terus dikembangkan.

Khusus kepada seluruh anggota Tim Ekspedisi Widya Nusantara yang akan memulai ekspedisi ilmiah, saya menyampaikan ucapan selamat jalan dan selamat bertugas. Ekspedisi ilmiah yang bertujuan untuk mengeksplorasi sumber daya hayati yang dimiliki oleh bangsa kita, saya anggap penting dan harus kita dukung sepenuhnya. Ekspedisi ilmiah dapat berperan selain sebagai langkah awal untuk meningkatkan daya saing bangsa, juga akan memperluas dan memperkaya khazanah pengetahuan masyarakat terhadap kekayaan bangsa sendiri. Kepada para peneliti yang terlibat pada ekspedisi ilmiah ini, saya turut berdoa, mudah-mudahan penelitian yang akan dilakukan dapat membawa hasil yang menggembirakan.

Hadirin yang saya muliakan,
Pada kesempatan yang baik ini pula, saya meminta kepada para peneliti di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, para peneliti di berbagai perguruan tinggi dan para peneliti dari berbagai lembaga swadaya masyarakat untuk bersama-sama melakukan penelitian guna mengidentifikasi dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Berikan jalan keluar terbaik, agar masyarakan dapat menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi bersama. Perbanyaklah riset yang memiliki manfaat besar bagi peningkatan mutu hidup masyarakat. Saya mengajak para peneliti untuk lebih intensif turun ke tengah-tengah masyarakat, agar dapat memperoleh bahan-bahan riset yang langsung berorientasi pada pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat kita.

Kepada Pemerintah dan Rakyat Jepang, sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan yang diberikan dalam pembangunan Gedung Herbarium Bogoriense ini. Mudah-mudahan keberadaan gedung ini dapat memberikan manfaat bagi kedua bangsa khususnya di bidang ilmu biologi.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Sebelum mengakhiri sambutan ini, pada kesempatan yang baik ini, ijinkan saya menyampaikan beberapa harapan dan ajakan kepada Saudara semua, sebagaimana yang telah saya sampaikan pada beberapa kesempatan terdahulu.

Saudara-saudara,
Kalau kita mengenal gelombang peradaban yang terjadi di dunia ini, kita mengenal gelombang pertama adalah gelombang pertanian. Gelombang kedua adalah gelombang peradaban industri. Gelombang ketiga dimana sekarang kita berada, konon disebut gelombang peradaban informasi. Bumi berputar, jaman berubah dan kita sesungguhnya memasuki era baru. Barangkali, patut bangsa sedunia, termasuk para peneliti dan ilmuwan memikirkan datangnya gelombang peradaban baru atau gelombang keempat yang menurut pendapat saya harus lebih peduli, lebih bersatu, lebih bekerja sama untuk menyelamatkan bumi kita.

Mengapa? Kita mengetahui, bahwa dengan makin tuanya usia bumi dimana kita hidup dewasa ini terjadi banyak perubahan dan peristiwa-peristiwa alam. Kita mengenal climate change, kita mengenal global warming, kita mengetahui susutnya sumber-sumber daya alam, terutama yang nanti berkaitan dengan bahan pangan, energi, dan air, food, energy and water. Dengan berbagai dinamika dan perkembangan peristiwa alam ini, dampaknya pun telah mulai rasakan di seluruh dunia, negara kita pun telah mulai merasakan. Oleh karena itu, menurut pemikiran saya, sudah sampai, sudah pada saatnya untuk kita bersama-sama memasuki era baru ini dengan menjalin kemitraan atau partnership dan kerjasama atau global cooperation yang bisa benar-benar menyelamatkan bumi kita, memelihara sustainability dari kehidupan kita dalam tatanan dunia yang tentram dan damai.

Sebagai contoh, dengan susutnya ketersediaan bahan pangan dan energi, dengan berkembangnya jumlah penduduk dunia, maka ada tiga pilar yang harus kita bangun dan ciptakan. Pilar pertama sebuah komitmen, sebuah policy, sebuah action, national action to global action, bagaimana kita benar-benar bisa menyelamatkan bumi ini, bisa memelihara sustainability dari kehidupan kita.

Yang kedua, tiada lain adalah kontribusi teknologi. Karena teknologi dalam perkembangannya bisa menjadi solusi atas berbagai masalah, termasuk kelangkaan pangan energi dan air bersih dan solusi pada masalah-masalah yang lain. Technology, technological innovation.

Dan yang ketiga tiada lain adalah sebuah perubahan gaya hidup, nilai, kebiasaan, budaya, jadi global lifestyle, global culture, new culture yang harus kita bangun dengan penuh kesadaran, bahwa dunia makin tua harus kita selamatkan bersama-sama. Kesadaran itu harus mewujud akhirnya menjadi satu gaya hidup, antara lain gaya hidup yang hemat energi, gaya hidup pangan, gaya hidup yang hemat air, dan komoditas-komoditas lainnya. Inilah yang saya maksudkan dengan bagaimana kita menyambut datangnya era baru dengan new awareness, new commitment, dan new action untuk melangkah bersama-sama menyelamatkan bumi kita, mempertahankan kesinambungan kelangsungan hidup umat manusia sejagad.

Berkaitan dengan itu, dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di dalam membangun ekonomi, kita pun harus mempersiapkan diri sejak sekarang untuk menemukan, menggali dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi gelombang keempat itu. Sumber-sumber ekonomi, kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan, ini dapat kita wujudkan sebagai contoh dalam kegiatan pariwisataan. Pada saatnya nanti, manusia yang hidup dengan suasana yang serba modern, serba mekanistis dengan kehidupan yang syarat dengan informasi datang berkunjung ke tempat-tempat yang tentram, yang teduh, yang damai, yang tenang, yang ramah lingkungan. Oleh karena itulah, eco-tourism menjadi sangat penting. Itulah sumber-sumber ekonomi yang dapat diangkat dari lingkungan hidup kita, juga merupakan sumber baru yang barangkali akan memiliki nilai tambah yang tinggi di waktu yang akan datang.

Keragaman flora, fauna, dan mikroba misalnya, sangat baik untuk menjadikan Indonesia, tanah air tercinta yang indah ini menjadi sumber ekonomi pariwisata yang insya Allah akan memberikan pendapatan dan penerimaan negara yang tidak kecil. Yang lain, yang kita sebut dengan ekonomi warisan, heritage based economy, saya kira negara kita tidak kurang dari kebesaran sejarah, kebesaran warisan, kemudian budaya leluhur kita yang apabila kita tata dengan baik, itu juga merupakan sumber baru dari heritage economy.

Kemudian tentunya, kita sadar bahwa pertumbuhan ekonomi di waktu datang, yang akan datang haruslah a green growth. Pertumbuhan yang sangat memperhatikan kelestarian ekosistem kita, kesinambungan pemeliharaan lingkungan kita. Tentu ini memerlukan mindset, memerlukan paradigma, memerlukan pendekatan, memerlukan kebijakan, strategi, dan aksi, aksi yang tepat untuk itu. Kita tidak boleh terlambat menjemput datangnya era itu, kita memerlukan kerjasama global untuk itu juga.

Saudara ingat, pada abad-abad yang lalu, sumber daya alam di negeri kita banyak diambil oleh era penjajahan di waktu yang lalu. Oleh karena itu, dalam mengatasi permasalahan negara-negara berkembang, termasuk negara kita, memerlukan tanggung jawab moral bersama dari manusia sejagad. Dengan demikian, kemampuan negara berkembang seperti Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya, untuk memelihara lingkungannya, melestarikan apa yang harus kita lestarikan juga memiliki resources, memiliki sumber daya atas kerjasama dan kemitraan itu. Itulah yang akan menjadi new global justice, keadilan sedunia yang sama-sama harus kita bangun. Karena menyelamatkan bumi, to save our planet diperlukan kebersamaan, caring and sharing dari kita semua, agar semua itu dapat terwujud dengan baik.

Itulah yang perlu saya sampaikan di hadapan para ilmuwan, para peneliti, para teknolog dan semua, lakukan inovasi yang cerdas, lakukan penelitian dan pemberian solusi-solusi atas berbagai permasalahan yang kita hadapi bersama, bahkan dihadapi oleh manusia sejagad. Saya yakin putra-putri Indonesia yang cerdas, yang peduli akan dapat melakukan sesuatu yang sangat berguna bagi bangsa dan negaranya dan bahkan bagi manusia di dunia.

Saudara-saudara,
Dengan harapan dan ajakan itu, mudah-mudahan kita dapat melangkah bersama menuju era yang kita harapkan, era yang lebih baik dari sekarang ini. Akhirnya, menutup sambutan saya dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengucapkan ”Bismillahirrahmanirrahim”, Gedung Herbarium Bogoriense, saya nyatakan dibuka dengan resmi. Demikian pula, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Allah SWT, ”Tahun Indonesia untuk Ilmu Pengetahuan 2005-2006” secara resmi saya tutup. Dan dengan memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Besar, saya lepas Tim Peneliti Ekspedisi Widya Nusantara.

Sekian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, kedatangan Anda kami tunggu kembali. www.inawan.blogspot.com
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda memberikan komentar secara bijak. Jika Anda menyertakan link hidup, otomatis akan terhapus dari kotak komentar. Terima kasih atas kunjungan Anda.

 
Navigasi: Kembali Ke Atas | P2 Biologi-LIPI | LIPI
Copyright © 2004. inawan berbagi - All Rights Reserved
Design by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger