`
Home » » Deptan Tiru 'Pola Bali' Atasi Hama dan Jamur

Deptan Tiru 'Pola Bali' Atasi Hama dan Jamur

Diposting oleh: Runa Inawan pada 25 October 2004 | 9:38 AM

Keberhasilan Bali dalam menangani hama penyakit "ralstonia solanacearum" dan jamur "fusarium oxysporum" yang menyerang pada tanaman pisang, akan ditiru untuk mengatasi penyakit layu pada tanaman pisang secara nasional.
Tim dari Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura Departemen Pertanian sudah beberapa kali menjajaki hal itu ke Bali, meskipun belum ada kepastian, kapan "pola Bali" itu diterapkan secara menyeluruh di Indonesia, kata Kasubdin Bina Produksi Hortikultura Dinas Pertanian Propinsi Bali, Ir I Gusti Bagus Narayana di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, Departemen Pertanian selain meniru pola penanggulangan penyakit pada tanaman pisang, juga akan meniru pembuatan bibit pisang yang tahan terhadap penyakit bakteri "ralstonia solanacearum" dan jamur "fusarium oxysporum". Sejumlah kelompok petani yang berasal dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, telah dilatih untuk membuat biibit pisang yang tahan terhadap hama penyakit, berasal dari jenis pisang unggul yang tumbuh di Bali.
Narayana menambahkan, "Pola Bali" dalam mengatasi penyakit layu pada tanaman pisang serta memproduksi bibit pisang tahan terhadap hama penyakit, merupakan hasil penemuan dari penelitian yang dilakukan Prof Dr Ir Dewa Ngurah Suprapta, Kepala Laboratorium Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Penelitian tersebut dilakukan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Bali selama lima tahun -periode 1996-2001--, dengan mendeteksi penyakit pisang menggunakan media selektif yang akhirnya menemukan bibit pisang bebas hama penyakit. Penelitian yang dilakukan cukup lama itu, menemukan bibit pisang yang berasal dari aneka jenis pisang unggul di Bali.
Tahun 2002, tahap pertama dilakukan pengadaan bibit pisang tahan hama penyakit sebanyak 35.000 rumpun.
Pengadaan tersebut terus diperbanyak tahun-tahun berikut dan kini petani setempat yang dilatih sudah bisa membuat bibit pisang tahan terhadap hama penyakit.
Dinas Pertanian Propinsi Bali juga membuat proyek percontohan pengembangan pisang bebas terhadap hama penyakit di delapan kabupaten dan satu kota di Bali, dengan harapan dapat ditiru oleh masyarakat setempat.
Bali lebih mengintensifkan pengembangan pisang lokal yang tahan terhadap hama penyakit, dengan harapan mampu mengantisipasi kebutuhan masyarakat maupun wisatawan mancanegara akan pisang yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahun.
Pengembangan tanaman pisang di Bali sedikitnya menjangkau lahan seluas 200 hektar tersebar di delapan kabupaten di Bali, ujar Narayana.
sumber : kapanlagi.com
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda memberikan komentar secara bijak. Jika Anda menyertakan link hidup, otomatis akan terhapus dari kotak komentar. Terima kasih atas kunjungan Anda.

 
Navigasi: Kembali Ke Atas | P2 Biologi-LIPI | LIPI
Copyright © 2004. inawan berbagi - All Rights Reserved
Design by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger